"Biaya logistik meningkat, jumlah ketersediaan minyak menurun. Harga minyak cenderung meningkat. Kenaikan harga minyak mendorong kenaikan biaya transportasi dan harga barang umum lainnya sehingga terjadi inflasi," ujarnya, Rabu (2/10/2024).
Lebih jauh, Esther merinci, kenaikan harga minyak akibat konflik Timur Tengah juga dapat berdampak pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Selain itu naiknya suku bunga acuan, berdampak pada penurunan kredit yang membuat investasi turun dan pertumbuhan ekonomi tersendat.
"Di sisi lain impor juga semakin mahal karena industri melambat," tuturnya.
Seperti diketahui, konflik Timur Tengah masih terus berlangsung, di mulai dari serangan Israel terhadap Palestina. Dilanjut dengan serangan Israel terhadap Lebanon yang menewaskan pemimpin kelompok milisi Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Terbaru, rudal balistik telah diluncurkan dari Iran ke Israel. Tak tanggung-tanggung, ratusan rudal dirilis dengan beberapa lokasi hantaman rudal balistik Iran dilaporkan berada di Tel Aviv, dekat Laut Mati, di selatan dan di wilayah Sharon.
(Febrina Ratna)