sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Terdampak Parah Pandemi, Industri Ritel Minta Pemerintah Percepat Vaksinasi

Economics editor Shelma Rachmahyanti
14/03/2021 07:51 WIB
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey mengungkapkan bahwa kebijakan pembatasan kegiatan menjadi faktor ritel sangat terdampak.
Terdampak Parah Pandemi, Industri Ritel Minta Pemerintah Percepat Vaksinasi. (Foto : MNC Media)
Terdampak Parah Pandemi, Industri Ritel Minta Pemerintah Percepat Vaksinasi. (Foto : MNC Media)

IDXChannel – 2020 menjadi periode dengan dampak ekonomi terparah bagi peritel di Indonesia. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey mengungkapkan bahwa kebijakan pembatasan kegiatan menjadi faktor ritel sangat terdampak.

“Jadi ritel itu terdampak karena PSBB, PSBB yang ketat, PSBB yang mengunci, menutup mal dan ritel, kemudian juga PSBB yang berkelanjutan ya. Jadi, kita terdampak sekali dengan PSBB karena apa? Karena kita tahu dengan PSBB maka masyarakat atau konsumen itu diminta untuk stay at home, untuk work from home,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia Sabtu (13/3/2021) di Jakarta.

Roy menjelaskan, dengan adanya kebiasaan baru tersebut secara otomatis membuat kunjungan ke ritel modern atau kunjungan ke mal itu berkurang drastis. Oleh karena itu, produktivitas dari ritel tidak maksimal atau underperformed.

“Kenapa kita katakan demikian? Ini didasarkan atas hal yang pertama, misalnya itu dari survei Bank Indonesia (BI) indeks penjual riil kita itu di sepanjang tahun 2020 berada pada situasi pertumbuhan yang minus. Minusnya dimulai dari bulan April-Mei ketika bulan Ramadan, Lebaran tahun lalu itu minusnya sangat signifikan,” jelasnya.

“Disurvei oleh BI indeks penjualan riil kita minus 20,6, bulan Juni minus 17,3, bulan Juli minus 12,6, kemudian bulan Agustus minus 10, dst. Artinya, sepanjang tahun 2020 indeks penjualan riil itu tidak positif. Tapi minus di bawah angka 10% ya. Itu yang membuat dasar daripada produktivitas kita lemah,” tambah dia.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement