Lanjut Roy, indikator yang kedua adalah indeks kepercayaan konsumen. Sepanjang 2020 indeks kepercayaan konsumen Indonesia minus di bawah 100, artinya indeks kepercayaan konsumen yang disurvei Bank Indonesia berada di angka 60-80.
“Jadi sangat rendah sekali indeks kepercayaan konsumen, itu membuat konsumen tidak berbelanja. Bagi menengah ke atas menahan belanja, untuk menengah ke bawah kehilangan daya beli. Nah itu yang membuat pertumbuhan ritel sepanjang tahun 2020 ketika tahun 2019 kita masih dipositif 7,8-8%, di tahun 2020 kita bertumbuh rendah sekali ya sekitar positif 1,2-1,5%,” ucap dia.
Sementara itu, Roy mengatakan, vaksinasi bagi peritel diharapkan agar segera dilaksanakan. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kepercayaan bagi konsumen agar belanja lebih meningkat.
“Karena pemerintah sudah memvaksin pedagang rakyat, pedagang tradisional, tapi di ritel modern belum. Padahal kalau divaksin segera kan jualannya sama, jualan beras, jualan gula juga. Tapi ritel modern belum divaksin. Diharapkan kalau segera dapat divaksin maka, vaksin gratis, atau vaksin apapun sebutannya, itu dapat menumbuhkan kepercayaan bagi konsumen untuk belanja lebih meningkat,” pungkas Roy. (FHM)