Rheza mengatakan bahwa Suryanesia menawarkan solusi Solar-as-a-Service, Suryanesia akan membiayai di awal, memasang, mengoperasikan, dan memelihara PLTS atap milik klien, dan energi bersih yang dihasilkan dapat membantu klien menghemat tagihan listrik dan mengurangi emisi karbon.
"Mereka dapat menghemat sekitar Rp300-700 juta setiap tahunnya," katanya.
Rheza mengatakan, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia yang diproyeksikan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat pada tahun 2050, Indonesia berperan penting dalam penyelesaian masalah perubahan iklim.
“Kami sangat senang dapat membantu klien melakukan penghematan sekaligus go green, dan dengan demikian hal tersebut dapat mempercepat transisi Indonesia menuju energi terbarukan,” kata Rheza.
Sementara itu, Founding Partner Intudo Ventures Patrick Yip mengatakan, selama satu dekade ke depan, kami yakin Indonesia akan berperan penting dalam upaya dekarbonisasi.
"Penawaran Solar-as-a-Service Suryanesia membantu pemangku kepentingan komersial dan industry untuk mengurangi jejak karbon sambil meningkatkan keuntungan. Kemudian juga turut mendukung upaya mereka dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau untuk Indonesia," katanya.