Titik menambahkan, selama hampir 1,5 tahun ini Jatim Park Grup hanya sanggup menggaji karyawannya 50 persen dari upah mereka aslinya. Hal ini demi melakukan efisiensi pembiayaan operasional, di tengah sulitnya pemasukan imbas pandemi COVID-19 yang telah berjalan hampir 1,5 tahun ini.
"Hampir 1,5 tahun menggaji karyawan sebesar 50 persen, kalau misalkan dihitung UMR katakanlah 3 juta di Kota Batu rata-rata 1 orang, yang mendapatkan gaji 1,5 juta per orang," terang dia.
Langkah efisiensi ini juga berimbas pada modifikasi pakan ternak sejumlah hewan karnivora yang dimiliki di tiga kebun binatang yang dikelola Jatim Park Grup. Sebagai informasi, Jatim Park Grup memiliki tiga kebun binatang yang terdiri dari Batu Secret Zoo, Eco Green Park, dan Predator Fun Park.
Di Batu Secret Zoo saja, modifikasi pangan dilakukan dengan cara mengganti daging sapi yang biasanya diberikan ke para satwa karnivora, dengan daging kanguru yang jauh lebih murah. Hal ini diakui oleh dokter hewan Batu Secret Zoo drh. Roosy Margetha Riupassa. Menurutnya, meski tak terlalu berdampak tapi diakui ada sedikit modifikasi makanan untuk satwa karnivora yang ada.
“Kita sudah ada cadangan makanan daging kanguru, karena kita impor dari Australia. Kebetulan di Australia kanguru itu adalah hama. Jadi untuk daging per kilonya jauh lebih murah dari daging sapi yang kita dapatkan dari Indonesia,” tandasnya. (TIA)