Menurut Stoller, mompetisi ini sangat menantang peserta dalam mengeksplorasi dampak lingkungan, sosial, dan tata kelola pertambangan nikel, serta upaya mitigasi dan daur ulang baterai nikel.
Sementara, Komisaris IFSH, Ryan Fong Jaya, yang juga menjadi juri panelis, mengatakan bahwa tujuan utama kompetisi ini adalah untuk mendengar ide-ide dari mahasiswa yang dapat diimplementasikan di perusahaan.
Ryan menyatakan bahwa Ifishdeco akan berinvestasi dan menerapkan praktik terbaik ESG jika ide-ide tersebut dapat diimplementasikan. Hal ini diharapkan dapat menjadikan Ifishdeco sebagai contoh bagi perusahaan tambang nasional lainnya dalam menerapkan praktik ESG.
Acara ini juga melibatkan tim dari Institut Teknologi Bogor (ITB) dan diharapkan dapat menarik lebih banyak minat mahasiswa pada sektor pertambangan.
"Sektor pertambangan merupakan salah satu kontributor besar bagi pendapatan negara dan penting untuk jangka panjang pemerintah, terutama dalam hal hilirisasi yang dipromosikan oleh pemerintah Indonesia," ujar Ryan.