"Kalau dulu dalam 1 botol air mineral ukuran 550 mml, masih bisa dihasilkan 50% minyak, 50% air. Sekarang, 1% minyak dan 99%-nya sudah jadi air," terang Arifin.
Kendati demikian, Arifin menuturkan, Indonesia memiliki 68 potensi cekungan migas yang berpotensi menjadi wilayah kerja migas berskala besar baru di Indonesia.
Dalam proses pengembangan sumur baru, diakuinya, Kementerian ESDM membutuhkan waktu selama kurang lebih 7 tahun hingga 10 tahun.
“Kita memang harus berpacu supaya kita bisa memanfaatkan potensi ini untuk mengurangi defisit yang sekarang masih banyak impor,” tukas Arifin. (FAY)