Karenanya, Titin baru-baru ini juga masih berani mengajukan kredit usaha ke Bank BRI sebesar Rp150 juta. Dengan roda bisnis telah berjalan dengan baik, pinjaman tersebut pada dasarnya justru lebih banyak digunakan Titin untuk memperbanyak portofolio investasinya, baik berupa kepemilikan tanah, rumah hingga kios untuk berjualan di pasar.
"Makanya pas terakhir ngajuin (kredit) lagi, anak-anak juga sempat protes, buat apa? Karena bisnis sudah jalan, kebutuhan juga tidak ada lagi. Cuma selama masih kuat (berbisnis), kenapa nggak? Jadi akhirnya anak-anak bisa paham juga," tutur Titin, sembari tersenyum.
Manfaat Besar
Berkaca dari kisah perjuangan Titin dan ratusan bahkan ribuan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lainnya, Bank BRI sadar betul bahwa keberadaan fasilitas kredit memiliki azas manfaat yang demikian besar di masyarakat.
Karenanya, selain mengandalkan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari pemerintah, BRI juga menyediakan sejumlah pilihan kredit usaha lainnya. Salah satunya adalah Kredit Usaha Pedesaan (Pedesaan), yang juga menyasar ke para pelaku UMKM, khususnya di daerah pedesaan.
Keberadaan Kupedes ini menjadi jawaban bagi para pelaku UMKM yang membutuhkan pagu pengucuran dana yang lebih besar bila dibanding dengan Program KUR. Namun, karena tidak mendapatkan fasilitas subsidi dari pemerintah, porsi bunga yang diterapkan Kupedes jadi sedikit berada di atas bunga untuk Program KUR.