"Kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di tahun ini di kisaran 5,1-5,2%, sementara tahun depan di 5,3%. Ini didukung oleh konsumsi domestik, ekspor, dan investasi," ucap Perry.
Di sisi lain, inflasi inti diperkirakan akan tetap berada di 3%. Kemudian, lending juga kemungkinan akan naik di 10-12% pada tahun ini.
"Kita melihat digitalisasi di Indonesia tumbuh dan berkembang begitu pesat, setiap kita membahas baik itu digital banking, e-commerce, dan juga industri sistem pembayaran," ungkap Perry.
Dia pun melihat hal yang serupa di negara-negara ASEAN lainnya yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat, stabilitas terjaga, dan digitalisasi.
(FRI)