sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

The Fed Terbelah Soal Pemangkasan Suku Bunga pada Desember 2025

Economics editor Wahyu Dwi Anggoro
09/11/2025 07:00 WIB
Para pejabat Federal Reserve (The Fed) berbeda pendapat mengenai potensi pemangkasan suku bunga. pada Desember 2025.
The Fed Terbelah Soal Pemangkasan Suku Bunga pada Desember 2025. (Foto: AP)
The Fed Terbelah Soal Pemangkasan Suku Bunga pada Desember 2025. (Foto: AP)

IDXChannel - Para pejabat Federal Reserve (The Fed) berbeda pendapat mengenai potensi pemangkasan suku bunga. pada Desember 2025.

Beberapa mendesak kehati-hatian di tengah inflasi yang masih berlanjut, sementara yang lain mendorong pemangkasan untuk merangsang pasar tenaga kerja.

Kurangnya data pemerintah akibat penutupan pemerintah yang sedang berlangsung mempersulit para pembuat kebijakan untuk menilai perekonomian, memperdalam ketidakpastian tentang langkah The Fed selanjutnya.

"Ketiadaan data membuat saya ragu tentang penurunan suku bunga dalam waktu dekat," ujar Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee baru-baru ini, dilansir dari Investopedia pada Minggu (9/11/2025).

Ia berpendapat lebih mudah untuk melihat apakah pasar tenaga kerja sedang melemah, karena ada banyak data pasar tenaga kerja alternatif. Namun, data inflasi resmi lebih sulit digantikan.

"Saat keadaan tidak jelas, mari kita sedikit berhati-hati dan memperlambat laju," ujar Goolsbeem

Gubernur The Fed Stephen Miran, pejabat bank sentral yang dekat dengan Presiden Donald Trump, terus mendesak tindakan yang lebih cepat dalam sebuah wawancara dengan Yahoo Finance.  Ia mengatakan ia lebih optimistis tentang inflasi dibandingkan pejabat The Fed lainnya, dan bahwa suku bunga yang lebih tinggi dari yang dibutuhkan menimbulkan risiko yang tidak perlu bagi pasar kerja.

Pesan yang berbeda ini sejalan dengan pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell minggu lalu tentang pandangan yang sangat berbeda di dalam bank sentral.

"Penurunan lebih lanjut dalam suku bunga kebijakan pada pertemuan Desember bukanlah kesimpulan yang sudah pasti—jauh dari itu," kata Powell seusai pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang menentukan kebijakan suku bunga The Fed.

Kehati-hatian tentang pemotongan—baik pada Desember maupun 2026—sebagian karena inflasi masih di atas target The Fed sebesar dua persen.

The Fed memangkas suku bunga pada September dan Oktober, karena pasar kerja tampak melemah, sehingga membahayakan tujuannya untuk mencapai lapangan kerja penuh. Tujuan lain The Fed adalah menjaga inflasi tetap stabil, yang berarti memastikan inflasi dapat kembali sepenuhnya ke dua persen setelah lonjakan harga pascapandemi.

Anggota FOMC yang berhaluan hawkish, Presiden The Fed Kansas City Jeffrey Schmidt mendorong untuk mempertahankan suku bunga minggu lalu.

Para pejabat lain tampaknya masih bimbang menjelang pertenuan Desember. Gubernur The Fed Philip Jefferson, misalnya, mengatakan ia tetap berpegang pada pendekatan pertemuan demi pertemuan menjelang pertemuan FOMC bulan depan.

“Pendekatan ini sangat bijaksana karena belum jelas berapa banyak data resmi yang akan kita miliki sebelum pertemuan Desember,” ujarnya.

Presiden The Fed San Francisco Mary Daly mengatakan, ia akan berpikiran terbuka tentang pertemuan Desember. 

Sementara itu, Presiden Fed St. Louis Alberto Musalem mencatat bahwa pemangkasan suku bunga oleh Fed telah tepat karena mengantisipasi risiko meningkatnya pengangguran. Namun, ia juga mencatat inflasi masih di atas target The Fed sebesar dua persen.

“Kita harus sangat berhati-hati untuk terus menekan inflasi, sambil terus memberikan jaminan bagi pasar tenaga kerja,” kata Musalem dalam acara Fixed Income Analysts Society. (Wahyu Dwi Anggoro)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement