IDXChannel - Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) melakukan uji operasional seaplane atau pesawat apung dengan rute Bali menuju Gili Iyang. Pengembangan pesawat digadang-gadang mendongkrak perkembangan pariwisata Indonesia dan transportasi Indonesia.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Umar Aris mengatakan, pesawat apung dapat mendarat di bandar udara daratan maupun bandar udara perairan. Dia meyakini pesawat apung dapat meningkatkan pariwasata dan perekonomian Indonesia.
"Kami optimis bahwa seaplane ini menjadi terobosan yang positif untuk turut memajukan pariwisata Indonesia, meningkatkan perekonomian juga layanan penghubung atau konektivitas antar pulau," kata Umar dalam keterangan tertulis yang diterima MNC Portal, Rabu (28/4/2021).
Uji pesawat apung pertama dilakukan pada jenis Cessna Caravan Amfibi 208A yang dikemudikan oleh pilot Captain Yopi Priherda. Lokasi uji coba dilakukan di Gili Iyang Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Umat memaparkan, selain melakukan uji operasional pesawat apung, Balitbanghub juga merencanakan pembangunan bandar udara perairan sebagai tempat lepas landas (take off) dan pendaratan (landing) dari pesawat apung tersebut.
Menanggapi renaca itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, Gili Iyang menjadi salah satu lokasi yang potensial karena dikenal sebagai pulau dengan kadar oksigen tinggi. Hal ini yang menjadi daya tarik utama bagi wisawatan.
"Selain melayani kebutuhan wisata, seaplane ini diharapkan dapat juga melayani kebutuhan masyarakat sebagai sarana transportasi," katanya.
Selain Gili Iyang, Kemenhub berencana pembuatan bandara perairan di sejumlah daerah lainnya. Sejumlah lokasi tersebut di antaranya Danau Toba Sumatera Utara, Pulau Senua Kepulauan Riau, Derawan Berau-Kalimantan Timur, Gili Trawangan di Lombok Utara (NTB),
Kemudian Labuan Bajo Manggarai Barat-Nusa Tenggara Timur (NTT), Bunaken Manado-Sulawesi Utara, Wakatobi-Sulawesi Tenggara, Pulau Widi Halmahera Selatan-Maluku Utara dan Raja Ampat-Papua Barat.(TIA)