“Masyarakat yang memberikan masukan itu kita dengarkan dan kita cek informasinya, kita validasi. Fungsi kita sebagai pengawasan, tetap kita jalankan. Nanti akan kita sampaikan lagi apa hasil dari sampel yang diambil dari SPBU-SPBU itu,” lanjut dia.
Sementara itu, Kepala LEMIGAS Direktorat Jenderal Migas Ariana Soemanto menambahkan, hasil pengujian dari pengujian Pertalite di beberapa SPBU yang dilakukan, menunjukkan bahwa BBM jenis Research Octane Number (RON) 90, memilik kadar yang sesuai atau berada pada kisaran 90,1 sampai dengan 90,7.
“Untuk tahap awal, pengujian Pertalite ke beberapa SPBU telah dilakukan. Salah satu parameter uji-nya yaitu angka oktan (RON), dimana dari hasil pengujiannya tidak ada yang RON-nya dibawah 90, semuanya di atas RON 90 yaitu kisaran 90,1 sampai dengan 90,7. Pengujian ini terus dilakukan secara lebih luas lagi ke berbagai SPBU lainnya, jadi lebih masif lagi,” ujar Ariana.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu silam muncul isu yang menyebut BBM jenis Pertalite menjadi lebih boros pasca penyesuaian harga. Menyikapi hal ini, Pemerintah melakukan pengujian mutu BBM secara teknis dan dinyatakan seluruhnya on-spec.
Pada tahap awal, sampel BBM diambil dari 6 SPBU di Jakarta terkait standar dan mutu dari Pertalite yaitu SPBU Lenteng Agung, SPBU di Taman Mini (2 SPBU), SPBU Abdul Muis, SPBU di Sunter dan SPBU di S. Parman. Selanjutnya, pengujian juga diperluas ke SPBU-SPBU lainnya.