Namun, untuk tanggal pelaksanaan mogok kerja tersebut masih tentatif. Said bilang, pihaknya sudah kehilangan akal sehat gegara kebijakan yang dinilai tidak berpihak kepada pekerja ini.
"Ini masih tentatif, antara 6 hingga 8 Desember, ini mogok nasional. Kami sudah kehilangan akal sehat terhadap kebijakan Menteri Ketenagakerjaan dan para menteria yang melakukan pemufakatan jahat," tegas Said.
Sebelumnya, Kementerian Tenaga Kerja mengumumkan rata-rata kenaikan UMP 2022 ialah sebesar 1,09 persen. Angka ini jauh dari tuntutan buruh yang meminta agar UMP naik 10 persen. (NDA)