Akan tetapi, pihaknya memprediksi bahwa perekonomian Indonesia akan tetap tangguh pada tahun 2023 didukung konsumsi domestik yang kuat dan kenaikan ekspor komoditas.
Sementara itu, UOB Economist, Enrico Tanuwidjaja mengatakan bahwa perubahan iklim menjadi masalah paling mendesak yang tengah dihadapi dunia, termasuk Indonesia. Pada saat yang bersamaan, secara global tengah dihadapkan pada tantangan terkait permintaan energi, kelangkaan pangan, serta masalah kesehatan global.
"Negara-negara maju dan berkembang juga terus bekerja sama dalam mengadopsi kebijakan rendah karbon dan ketahanan iklim. Indonesia harus terus mendukung keberlanjutan dan juga mengelola belanja dan investasinya untuk memastikan pemulihan yang tangguh.” jelasnya.
Dia memaparkan, data Asia Development Bank menunjukkan bahwa permintaan energi di Asia akan melonjak dua kali lipat pada tahun 2030. Saat ini Indonesia masih sangat bergantung pada pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU) yang meliputi 67 persen dari bauran pembangkit energi nasional.