Akan tetapi, tren tersebut kemungkinan akan melambat karena pemerintah Indonesia secara resmi telah melarang pengembangan PLTU baru dan memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber energi terbarukan.
Enrico menuturkan, penyediaan energi hijau berperan sangat penting karena memiliki korelasi yang sangat positif dengan pertumbuhan. Kebijakan tersebut juga akan mengukuhkan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.
“Agar bangkit menjadi lebih kuat, kita perlu bersinergi mengatasi tantangan perubahan iklim dan krisis energi. Kami berharap melalui Presidensi Indonesia pada G20 tahun ini, negara-negara di seluruh dunia akan memanfaatkan kekuatan dan kepiawaian mereka dalam mendorong ekonomi hijau,” ujar Enrico.
Optimisme UOB terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia diungkapkan dalam seminar tahunan UOB Indonesia Economic Outlook yang diadakan di Jakarta. Acara tahun tersebut bertemakan “Emerging Stronger in Unity and Sustainable”.
(FRI)