Capaian itu melampaui penjualan mobil buatan Rusia, Lada, yang hanya mencapai 64.240 di periode yang sama. Saat ini mobil-mobil China dan Lada sama-sama memiliki market share otomotif sebesar 40 persen.
Dominasi mobil-mobil China membuat Rusia bergerak cepat. Sampai-sampai pada Maret 2023 lalu, Rusia bahkan membuat lembaga baru bernama Association of Chinese Automakers agar impor mobil dari China ke Rusia berjalan dengan mulus.
"Asosiasi ini merupakan salah satu usaha untuk menurunkan tarif impor untuk perusahaan China dan memfasilitasi rencana mereka untuk melakukan lokalisasi produk di Rusia," ucap Boris Titov Ketua China-Russia Friendship Committee.
Disebutkan Moscow Times pabrikan mobil China memang sangat berbeda dengan pabrikan mobil lainnya yang datang dari Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat. Pabrikan mobil China sama sekali tidak mendapat tekanan harus keluar dari Rusia setelah menginvasi Ukraina.
"Banyak perusahaan China berupaya memanfaatkan kondisi semaksimal mungkin, sambil memantau sanksi internasional yang bisa saja mereka terima," tulis Moscow Times.
(DKH)