Namun, manajemen tengah menyiapkan program restrukturisasi operasional dan finansial perusahaan yang diharapkan rampung pada Januari 2022 mendatang sehingga perusahaan dapat bangkit dalam beberapa waktu ke depan.
Adapun langkah pemulihan yang dilakukan adalah upaya asset recycling, intensifikasi penagihan piutang, pengajuan restitusi pajak, efisiensi operasional seperti layanan bandara berbasis trafik, simplifikasi organisasi, penundaan program investasi serta mendorong anak usaha untuk mencari sumber-sumber pendapatan baru (transformasi bisnis).
"Sebenarnya kondisi Angkasa Pura I itu tak seburuk seperti dari diberitakan media selama ini. Memang, kita ada hutang kepada kreditur dan investor, itu sampai november 2021 itu sebesar Rp 28 triliun. Jadi bukan Rp35 triliun, tapi Rp 28 triliun," katanya.
(SANDY)