sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Utang RI Kian Jumbo dan Bisa Tembus Rp11.880 Triliun pada 2028, Masih Aman?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
31/05/2023 14:18 WIB
Kebutuhan pembiayaan negara yang terlalu besar membuat utang luar negeri sulit untuk dihindari.
Utang RI Kian Jumbo dan Bisa Tembus Rp11.880 Triliun pada 2028, Masih Aman? (Foto: MNC Media)
Utang RI Kian Jumbo dan Bisa Tembus Rp11.880 Triliun pada 2028, Masih Aman? (Foto: MNC Media)

Hingga akhir April 2023, utang RI telah meningkat Rp12,88 triliun dibanding bulan sebelumnya.

Adapun menurut proyeksi Statista, utang Indonesia diperkirakan akan terus meningkat antara 2023 hingga 2028 sebesar USD221,2 miliar atau meningkat 38,77%. Utang ini diperkirakan akan mencapai USD791,73 miliar pada 2028 atau setara Rp11.880,7 triliun (kurs Rp 15.006 per USD).

Indikator ini menggambarkan utang bruto pemerintah umum yang terdiri dari semua kewajiban yang memerlukan pembayaran atau pembayaran bunga dan/atau pokok oleh debitur kepada kreditur.

Menurut laporan Kementerian Keuangn, per akhir April 2023, profil jatuh tempo utang Indonesia terbilang cukup aman dengan rata-rata tertimbang jatuh tempo atau average time maturity (ATM) di kisaran 8 tahun.

Hingga akhir April 2023, pemerintah juga melakukan penarikan pinjaman luar negeri (bruto) sebesar Rp30,17 triliun dan pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri sebesar negatif Rp27,09 triliun.

Adapun realisasi pembiayaan utang per akhir April 2023 mencapai Rp243,88 triliun atau 35% dari target.

Beberapa faktor menentukan berapa banyak utang yang dapat ditanggung suatu negara sebelum bebannya menjadi terlalu berat.

Daya dukung utang suatu negara bergantung pada beberapa faktor di antaranya kualitas institusi dan kapasitas pengelolaan utang, kebijakan, dan fundamental ekonomi makro.

Secara makro, kondisi Indonesia masih jauh lebih baik di mana perekonomian masih bertumbuh sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia Q1 2023 masih di kisaran 5,03% yoy. Meski sedikit, angka ini terbilang meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya sebelumnya sebesar 5,01% yoy.

Meski demikian, IMF memperingatkan, kapasitas suatu negara untuk menanggung utang dapat berubah dari waktu ke waktu, karena juga dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi global. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement