IDXChannel - Utilisasi industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di penghujung 2024 berada di angka 40 persen. Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSYFI), Redma Gita Wiraswasta, mengatakan penurunan utilitas industri TPT terjadi secara merata baik di hulu maupun hilir.
Bukan tanpa alasan, menurutnya ini karena adanya salah satu perusahaan besar yang guling tikar pada November lalu.
"Sekarang tingkat utilisasinya berada di bawah 50 persen, secara rata-ratanya dari hulu sampai ke hilir, terutama kami di hulu ini utilisasi mungkin sudah 40 persen," ujarnya dalam program Market Review yang ditayangkan di IDX Channel, Selasa (24/12/2024).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Andry Satrio Nugroho, mengatakan perlu gebrakan dari pemerintah agar penurunan utilisasi industri TPT bisa diatasi.
Dia menilai pemerintah sudah sepatutnya mengambil langkah besar.
Andry menilai, jika kondisi ini dibiarkan maka ancaman PHK akan semakin merajalela. Bukan hanya akan berdampak pada 60 perusahaan tekstil dengan puluhan ribu pekerja saja seperti sekarang, tetapi akan terus bertambah.
"Jadi termasuk di dalamnya itu adalah BUMN tekstil juga itu ya yang dimiliki negara, itu (berpotensi) ikut tutup," ujar Andry.
(NIA DEVIYANA)