Kemudian, Didin menilai situasi kenaikan suku bunga acuan berimplikasi pada pengurangan tenaga kerja yang sudah ada.
"Artinya, situasi saat ini lebih cenderung mengarah pada PHK. Jadi saya menilai ini terlalu optimis. Kalau bisa mempertahankan 5% rata-rata saja sudah bagus itu," terang Didin.
Ia memandang, jika pemerintah Indonesia bisa mengendalikan kurs rupiah tidak melebihi Rp16ribu per USD, situasi pencapaian target masih bisa dilakukan.
Selain itu, Didin mengatakan pemerintah perlu memacu kemudahan-kemudahan investor tanpa favorabilitas tertentu.
Didin menambahkan langkah-langkah pasca penetapan Presiden terpilih, harus ditambah dengan upaya pembukaan kesempatan investor yang dipilih berdasarkan kepentingan pembukaan peluang penciptaan lapangan pekerjaan yang masif.