Kebijakan tarif Trump baru-baru ini telah melemahkan kepercayaan konsumen dan pelaku bisnis, serta menyebabkan para ekonom meningkatkan proyeksi kemungkinan resesi di AS.
PHK yang dilakukan Grup Volvo ini menjadi respons terbaru dari industri mobil dan truk yang tengah terpukul akibat tarif terhadap sejumlah komponen, yang diperkirakan meningkatkan biaya produksi kendaraan.
"Pesanan truk heavy-duty terus terdampak negatif oleh ketidakpastian pasar terkait tarif pengangkutan, permintaan, kemungkinan perubahan regulasi, serta dampak tarif," ujar juru bicara Volvo Group North America dalam pernyataan melalui email.
Perusahaan mengaku menyesal harus mengambil tindakan ini, namun perlu menyesuaikan produksi dengan permintaan kendaraan yang terus menurun.
(NIA DEVIYANA)