“Kami sangat mengapresiasi langkah yang ditawarkan Indonesia. Saat ini AS tengah berfokus pada perluasan pasar dan penguatan ekonomi dalam negeri, dan kami melihat peluang yang besar untuk bekerja sama dengan Indonesia,” ujar Greer.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyampaikan sejumlah penawaran konkret untuk menyeimbangkan neraca perdagangan, seperti meningkatkan impor produk energi dan pertanian dari AS — termasuk migas, gandum, dan kedelai.
Selain itu, Indonesia juga membuka peluang kerja sama dalam pengembangan critical minerals dan mendorong investasi melalui skema business-to-business (B2B).
Di sisi lain, Indonesia juga meminta agar AS menurunkan tarif terhadap ekspor unggulan Indonesia, terutama 20 komoditas utama yang saat ini menghadapi tarif lebih tinggi dibandingkan produk serupa dari negara lain.
“Indonesia berharap, justru melalui kebijakan tarif AS yang baru ini akan mendapatkan tarif yang lebih rendah sehingga lebih kompetitif terhadap barang produk ekspor Indonesia dalam memasuki pasar AS,” kata Menko Airlangga.