Untuk diketahui, proyek Titan merupakan bagian dari agenda besar hilirisasi mineral nasional, yang diharapkan dapat memperkuat rantai pasok industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Proyek ini menjadi kelanjutan dari investasi besar sebelumnya, yakni proyek baterai CATL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited) yang telah lebih dulu melakukan groundbreaking.
Sebelumnya, proyek Titan sempat mengalami penundaan dari rencana semula yang dijadwalkan melakukan seremoni groundbreaking pada September 2025.
Dengan nilai investasi mencapai USD8 miliar atau sekitar Rp132,6 triliun, proyek ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2027.
Proyek Titan diharapkan mampu menjadikan Indonesia salah satu pemain utama dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
(Febrina Ratna Iskana)