sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wamenkeu Bicara soal Fleksibilitas APBN 2023 Hadapi Resesi

Economics editor Dhera Arizona
27/01/2023 16:14 WIB
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara berkunjung ke redaksi IDX Channel di Gedung iNews Tower, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023). 
Wamenkeu Bicara soal Fleksibilitas APBN 2023 Hadapi Resesi. (Foto: MPI/Aldhi)
Wamenkeu Bicara soal Fleksibilitas APBN 2023 Hadapi Resesi. (Foto: MPI/Aldhi)

“Ini sering kita katakan sebagai bentuk dari konsolidasi fiskal. Kita menyehatkan kembali APBN, membuat APBN itu supaya defisitnya bisa kembali ke bawah 3%,” kata Wamenkeu.

Terbukti, APBN 2022 telah bekerja keras sebagai shock absorber untuk melindungi masyarakat dan menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, fungsi APBN untuk melindungi masyarakat tergambarkan dari sisi belanjanya.

Belanja negara tahun 2022 tumbuh positif dan terus dioptimalkan, mencatatkan realisasi Rp3.090,8 triliun atau 99,5% dari target berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022, tumbuh 10,9%. Realisasi belanja ini terdiri atas realisasi belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah (TKD).

Belanja pemerintah pusat mencapai Rp2.274,5 triliun atau 98,8% dari Perpres 98/2022, tumbuh 13,7% dari realisasi tahun 2021. Jumlah tersebut terdiri dari realisasi belanja K/L sebesar Rp1.079,3 triliun atau 114,1% dari Perpres 98/2022, dipengaruhi oleh antara lain peningkatan pagu belanja K/L untuk mendukung program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional di bidang kesehatan dan perlindungan sosial.

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement