“Sekarang sudah tiga kawasan industri halal, di Banten, Modern Cikande; di Sidoarjo ada (Eco Industrial Park Safe n Lock) dan di Bintan, Kepri, sudah ada (Bintan Inti) di Riau-nya belum,” jelas Wapres.
Selain itu, dia berharap, dengan berkonversinya Bank Riau Kepri menjadi BUS, dapat menjadi kanal pengembangan dana sosial syariah. Khususnya pengembangan dana syariah seperti zakat dan wakaf.
“(Wakaf) itu potensinya Rp180 triliun per tahun. Wakaf tidak dibagi, tetapi dikumpulkan terus, menjadi dana abadi. Feedback-nya juga kembali ke pengembangan keuangan syariah,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Riau Kepri Andi Buchari melaporkan potensi yang dimiliki oleh unit usaha bank tersebut. Seperti nilai aset dari Bank Riau Kepri yang sudah mencapai Rp30 triliun.
“Nilai aset Bank Riau Kepri sudah 30 triliun rupiah. Dengan aset ini, In Sya Allah dengan kita berkonversi menjadi Bank Umum Syarih (BUS) sepenuhnya, kita langsung menjadi bank syariah terbesar ketiga di Indonesia,” papar Andi.