sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Warga Sri Lanka Mengamuk, Sebut Presiden Lebih Buruk dari Binatang

Economics editor Dinar Fitra Maghiszha
10/04/2022 21:45 WIB
Gelombang demonstrasi meningkat cukup signifikan di Sri Lanka menyusul krisis ekonomi akibat inflasi dan jeratan utang luar negeri.
Gelombang demonstrasi meningkat cukup signifikan di Sri Lanka menyusul krisis ekonomi akibat inflasi dan jeratan utang luar negeri.
Gelombang demonstrasi meningkat cukup signifikan di Sri Lanka menyusul krisis ekonomi akibat inflasi dan jeratan utang luar negeri.

IDXChannel - Gelombang demonstrasi meningkat cukup signifikan di Sri Lanka menyusul krisis ekonomi akibat inflasi dan jeratan utang luar negeri.

Selama beberapa bulan terakhir, warga Sri Lanka dihadapkan dengan kenaikan harga dan kelangkaan bahan bakar, makanan, hingga obat-obatan. Permintaan kebutuhan pokok yang meningkat ditambah pemadaman listrik rutin membuat mereka turun ke jalan mempertanyakan tanggung jawab negara.

Slogan anti-pemerintah memenuhi jalanan ibu kota Kolombo. Warga menuntut Presiden Gotabaya Rajapaksa -sering disebut Gota- untuk mundur lantaran dianggap tidak becus mengurus negara berpenduduk 20 juta orang itu.

Chanda Upul, pria 50 tahun yang tinggal di pinggaran kawasan kumuh kota, mengaku tidak mampu membayar becak sewaan dan terpaksa kehilangan satu-satunya mata pencaharian itu.

Saat ini dia dan keempat anaknya bertahan hidup dengan memakan nasi dan air. Sedangkan sayuran dan susu sudah tak sanggup lagi dibeli.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement