3. Inflasi
Satu-satunya tujuan kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh bank sentral adalah untuk membentuk inflasi sesuai dengan skenario yang diinginkan. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK).
Inflasi yang tinggi menyebabkan nilai mata uang yang lebih rendah, harga komoditas yang lebih tinggi, dan permintaan yang lebih rendah. Namun, impor menjadi semakin menarik bagi konsumen di negara-negara dengan tingkat inflasi yang tinggi.
4. Kekuatan Ekonomi di Negara
Negara-negara dengan ekonomi yang kuat cenderung memiliki mata uang yang kuat. Akibatnya, banyak investor memindahkan uangnya ke negara lain karena ekonomi satu negara mulai melemah. Ini akan melemahkan mata uang lokal karena minat investor berkurang. Amerika Serikat tetap menjadi negara yang paling kuat secara ekonomi di dunia, dengan China di tempat kedua.
5. Perdagangan
Faktor berikutnya adalah perdagangan, dan Amerika Serikat telah menjalankan kebijakan ini selama beberapa dekade, mengimpor lebih banyak daripada mengekspor. Amerika Serikat juga telah mengeluarkan utang, menjadikan China dan Jepang sebagai negara yang memberikan pinjaman besar kepada Amerika Serikat. Namun, pinjaman ini memiliki jatuh tempo, bunga, dan pokok yang harus Anda bayar. (SNP)