"Vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna keduanya menggunakan platform yang relatif baru yang dikenal sebagai messenger RNA (mRNA) untuk melatih sistem kekebalan tubuh untuk melawan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19," lanjut laporannya.
Bagaimana studi ini dilakukan?
Dijelaskan di sana bahwa sekelompok peneliti merekrut 41 peserta yang menerima dua dosis vaksin Pfizer, delapan hari sebelumnya telah terinfeksi Covid-19.
Para peneliti mengumpulkan sampel darah pada awal penelitian dan kemudian tiga, empat, lima, tujuh dan 15 minggu setelah para peserta menerima dosis pertama vaksin mereka.
Konsisten dengan penelitian sebelumnya, para peneliti menemukan bahwa vaksin mRNA menginduksi respons antibodi yang kuat dan respons itu bahkan lebih kuat pada orang yang telah pulih dari infeksi SARS-CoV-2 ringan sebelum divaksinasi.
Tim juga mengumpulkan sampel kelenjar getah bening dalam rentang waktu yang sama dari 14 orang, yang sebelumnya tidak terinfeksi SARS-CoV-2. Menanggapi infeksi dan vaksinasi, struktur molekul sekilas yang dikenal sebagai "germinal centers" terbentuk di dalam kelenjar getah bening, kelenjar yang menahan sel sistem kekebalan dan biasanya membengkak sebagai respons terhadap infeksi.