IDXChannel - Sebagai sebuah lembaga komersial, keberadaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentu diharapkan dapat mendukung penuh penerimaan negara guna menopang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Meski begitu, ada tugas lain BUMN yang harus memaksimalkan manfaat kehadirannya di tengah masyarakat sebagai bentuk dari wujud penugasan pelayanan publik (Public Service Obligation/PSO).
Seperti halnya yang dilakukan oleh Semen Indonesia Group (SIG) melalui salah satu entitas anak usahanya, yaitu PT Semen Padang (Persero), dengan mendukung upaya pembudidayaan ikan bilih sebagai hewan endemik khas Danau Singkarak yang terancam punah. Upaya budidaya dilakukan di area konservasi Kehati perusahaan ke habitat aslinya, di Danau Singkarak, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat.
"Hasil konservasi ini merupakan buah dari kerjasama Semen Padang dengan LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Universitas Bung Hatta sejak Juli 2018. Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan, khususnya pada ikan bilih Danau Singkarak jenis Mystacoleucus Padangensis, yang merupakan satu-satunya di dunia dan terancam punah akibat ekploitasi,” ujar Direktur Utama SIG, Donny Arsal, dalam kunjungannya langsung di lokasi konservasi.
Menurut Donny, populasi ikan bilih saat ini sudah sangat terbatas seiring massifnya praktik eksplorasi menggunakan metode yang sangat merugikan masyarakat. Semen Padang diklaim Donny merupakan yang pertama dalam upayanya mengembangbiakkan ikan bilih di luar habitat asli lewat beberapa teknologi, yaitu alami, semi alami dan buatan.
"Pengembangbiakan kami lakukan di laboratorium penelitian di area D1 PT Semen Padang. Usai (ikan bilihnya) siap, maka kita lepaskan ke habitan aslinya di Danau Singkarak," tutur Donny.