Dia mengatakan, sebagai bentuk dukungan terhadap peta jalan yang memanfaatkan energi terbarukan, pemerintah menggunakan pula sumber mineral seperti nikel, kapur, bauksit, dan mangan untuk memproduksi kendaraan listrik baterai serta sebagai penyimpan pembangkit listrik energi terbarukan.
Untuk mendukung transisi energi bersih yang cepat dan efektif, Menteri ESDM menyatakan Indonesia membutuhkan investasi sekitar satu triliun dolar AS atau Rp14,2 ribu triliun hingga 2060.
Dengan strategi komprehensif tersebut, lanjut Arifin, diharapkan Indonesia mampu mendorong pangsa energi terbarukan.
"Oleh karena itu, Indonesia terus memperkuat kerja sama dengan mitra negara dan lembaga keuangan internasional untuk menemukan mekanisme pendanaan yang inovatif guna memenuhi kebutuhan investasi mendukung transisi energi," ujarnya. (TSA)