sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Efek Tarif AS, Adidas Tak Berani Naikkan Proyeksi Keuangan 2025 Meski Penjualan Naik

Ecotainment editor Ibnu Hariyanto
29/04/2025 16:09 WIB
Adidas tahan revisi target 2025 meski kinerja kuat,karena ketidakpastian tarif impor AS picu kenaikan harga dan hambat rencana bisnis.
Adidas tahan revisi target 2025 meski kinerja kuat, karena ketidakpastian tarif impor AS picu kenaikan harga dan hambat rencana bisnis. (foto: iNews Media Grup)
Adidas tahan revisi target 2025 meski kinerja kuat, karena ketidakpastian tarif impor AS picu kenaikan harga dan hambat rencana bisnis. (foto: iNews Media Grup)

Kondisi ini sangat memengaruhi industri pakaian olahraga, karena  banyak merek, termasuk Adidas mengandalkan produksi dari Asia Tenggara. Namun, Adidas tetap berkomitmen menjaga harga tetap kompetitif bagi mitra ritel dan konsumen di AS.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2025, penjualan Adidas naik di berbagai negara. Penjualan di Eropa naik 14, di China naik 13 persen, dan Amerika Latin 26 persen di Amerika Latin.

Sementara, pertumbuhan penjualan di AS hanya 3 persen akibat Adidas menghentikan produksi sepatu Yeezy.

Adidas memperkirakan penjualan akan tumbuh antara 5-9 persen di 2025. Sementara, laba operasional ditargetkan mencapai 1,7 hingga 1,8 miliar euro.

(Ibnu Hariyanto)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement