Meskipun demikian, Disney masih mencatatkan penurunan pendapatan selama tiga kuartal berturut-turut, meski tidak separah yang mereka prediksikan sebelumnya. Sebab semjumlah taman hiburan Disney masih memberikan keuntungan sepadan, sedangkan kapal pesiar dan bisnis lainnya tetap tertekan akibat pandemi.
Disney+ telah menjadi kunci dari momentum kebangkitan bisnis hiburan mereka meski area lainnya gagal bertahan. Platform streaming ini mencatat jumlah pelanggan ke angka 94,9 juta per 2 Januari lalu, naik dari sebelumnya 86,2 juta pelanggan per Desember.
Angka ini jauh lebih baik dibandingkan platform lain seperti ESPN+ sebanyak 12,1 juta dan Hulu 39,4 pelanggan, di mana ekosistem Disney memiliki lebih dari 146 juta pelanggan berbayar.
Akan tetapi, jumlah ini masih jauh lebih rendah dibandingkan pelanggan Netflix. Platform yang satu ini dilaporkan memiliki 204 juta penonton berbayar secara global dalam di akhir 2020 lalu.
Namun, prospek dari pertumbuhan Disney+ ini menjadi kunci untuk mempertahankan laju saham perusahaan, di mana telah mencapai rekor tertinggi senilai USD191,25 juta pada perdagangan Selasa (9/2/2021) kemarin. Disney telah meningkatkan harapan kenaikan dibanding target sebelumnya, yakni antara 230 juta-260 juta pelanggan global di akhir fiskal 2024, naik signifikan dari 60 juta-90 juta saat penawaran 2019 lalu.