"Tadi kami menyampaikan sejumlah hal, pertama adalah kekuatan ekonomi kreatif dalam mendorong bagaimana pariwisata ini bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja," kata dia dalam keterangan resminya, Kamis (22/6/2023).
Poin kedua dijelaskan Sandiaga adalah pengembangan wisata berkelanjutan, antara lain, green tourism, digitalisasi parekraf, peningkatan keterampilan pelaku UMKM Pariwisata dan ekonomi kreatif.
Selanjutnya adalah pengelolaan destinasi wisata yang didasarkan aspek keberlanjutan dalam Bali Guidelines. Seperti desa wisata yang berdampak positif terhadap lingkungan sekaligus memutar roda perekonomian dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, yakni sebesar 30-35 persen pada 2023.
"Ini menjadi bukti bahwa destinasi wisata yang menawarkan ecotourism serta isu-isu lingkungan dan berkelanjutan menjadi potensi wisata yang patut diperhitungkan," terang Sandiaga.
"Kita menyampaikan juga komitmen Indonesia untuk mendorong semangat dari Bali Guidelines yang tahun lalu kita sudah rumuskan sebagai road map untuk recover. Apalagi kita posisinya sekarang sudah menjadi acuan dalam kebangkitan ekonomi dunia," dia menambahkan.
"Fokusnya adalah sekali lagi lapangan kerja yang berkualitas, khususnya untuk anak-anak muda kita dan para pelaku UMKM," tutup Sandiaga.
(FAY)