2. Kebaya Belum Masuk Nominasi UNESCO
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid, memastikan bahwa hingga saat ini Pemerintah Indonesia belum mengajukan kebaya ke UNESCO.
“Belum terdaftar secara resmi,” kata Hilmar Farid, kepada VOA, beberapa bulan lalu.
Menurutnya, saat itu, prosesnya masih dalam tahap penyusunan berkas atau pengumpulan dokumen pendukung oleh masyarakat, termasuk Perempuan Indonesia Berkebaya (PBI).
3. Kebaya tidak hanya diapresiasi di Indonesia
Tak bisa dipungkiri juga, bahwa negara yang warganya memakai dan melestarikan kebaya, tidak hanya Indonesia. Negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam juga memiliki kebaya khasnya sendiri.
Kepala Unit Kebudayaan UNESCO Jakarta, Moe Chiba mengatakan, ICH pada dasarnya dimiliki oleh orang-orang yang mempraktikkannya.
“Orang-orang bepergian melintasi perbatasan. Saat itu tidak ada batas negara, sehingga orang dapat bergerak dengan bebas. Sangat umum untuk melihat tradisi atau warisan budaya yang mirip atau hampir sama (di berbagai negara). Itulah keindahan ICH,” ujar Moe kepada VOA.