IDXChannel—Kisah inspiratif kali ini datang dari seorang penulis dan aktor yang menjadi raja dalam genrenya masing-masing. Perjuangan mereka untuk sampai pada puncak kesuksesannya melewati beragam rintangan.
Seringkali, kesuksesan seorang aktor dikaitkan dengan momentum atau film box office yang membawa nama mereka ke gerbang kesuksesan. Namun, tak sedikit yang membuktikan bahwa bakatlah yang berkontribusi besar pada kesuksesannya.
Dua tokoh yang terkenal di dunia ini adalah contoh kesuksesan besar yang dimulai dengan serentet kepahitan. Dihimpun dari berbagai sumber, simak kisah mereka berikut ini.
Kisah Inspiratif: Sukses di Hollywood
Stephen King
Stephen King memang bukan seorang aktor, namun buku-buku yang ditulisnya—boleh dibilang—menjadi langganan naskah yang diproduksi beragam rumah produksi. King dikenal sebagai ‘Raja Horror’ karena karya tulisnya yang khas bernuansa horror.
Banyak judul novelnya yang telah diadaptasi ke layar lebar dan meledak di pasaran, menjadi film-film horror-thriller kesukaan banyak orang. Beberapa film dan serial yang dibuat dari karangan Stephen King antara lain Misery, Carrie, the Green Mile, the Outsider, It, The Shining, Doctor Sleep, the Mist, dan lain-lain.
King juga lah yang menulis film Shawshank Redemption, film yang hingga kini menduduki peringkat satu sebagai Top Rated Movie di Imbd. Banyak yang tak percaya bahwa King lah yang menuliskan karya fenomenal tersebut.
Awal mula karier King sebagai penulis diawali dengan kepahitan. Dia adalah seorang lulusan sastra Inggris di University of Maine. Ia bekerja serabutan untuk membiayai kuliahnya, ia pernah bekerja sebagai tukang bersih-bersih sekolah, tukang laundry, dan operator SPBU.
King sendiri bukanlah anak orang kaya. Ayahnya meninggalkan keluarganya saat usianya baru dua tahun, sehingga sang ibu harus bekerja banting tulang demi menghidupi anak-anaknya.
Usai lulus kuliah, King sebenarnya mengantongi sertifikat untuk mengajar. Namun ia tak langsung mendapatkan sekolah untuk bekerja, sehingga ia mengisi kekosongan tersebut dengan menulis cerita-cerita pendek untuk dikirimkan ke majalah.
Banyak karyanya yang telah terbit di majalah. Suatu kali, ia menuliskan cerita pendek berjudul Carrie untuk majalah, namun baru tiga halaman ia tulis, King membuang naskah itu ke tong sampah.
Ia merasa karya itu tak layak untuk terbit, dan ‘kering’ tanpa nyawa. Sang istri menemukan naskah itu di tong sampah, dan mengutarakan niatnya untuk membantu King menuliskannya dengan memberikannya perspektif wanita, sesuai dengan karakter utama dalam cerita tersebut.
Carrie akhirnya selesai ditulis oleh King dan terbit sebagai novel. Tulisannya itu laku keras, dan akhirnya dibeli oleh penerbit besar dan King mendapatkan ratusan ribu dolar dari karyanya itu.
Carrie seolah menjadi judul yang membuka gerbang kesuksesannya. Novel-novel yang ia terbitkan setelahnya, selalu meledak di pasaran, dan pada akhirnya dilirik rumah produksi untuk dibuat film.
Hingga saat ini, ia telah menerbitkan 64 judul novel yang seluruhnya laris terjual 350 juta eksemplar di seluruh dunia.