Dia bermitra dengan Putra Sampoerna untuk membuat kios Alfa Toko Gudang Rabat ini, jauh sebelum bermitra dengan Sampoerna, Djoko memiliki toko sederhana di pasar tradisional. Bisnis Alfamart dimulai ketika Philip Morris Indonesia melepas saham Sampoerna di bidang ritel usai akuisisi.
Djoko Susanto memiliki saham AMRT melalui PT Sigmantara Alfindo dengan kepemilikan sebanyak 20,83 miliar saham, setara dengan 50,19 persen dari total saham terdaftar. Dia juga tercatat sebagai penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham AMRT.
Pada perdagangan Kamis 4 September 2025, AMRT ditutup di harga Rp2.080 per saham. Sejak awal 2025, AMRT mencatatkan penurunan harga sampai dengan 27,02 persen. Kapitalisasi pasar AMRT saat ini mencapai Rp86,37 triliun.
2. PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI)
MIDI menaungi jaringan waralaba Alfamidi, toko swalayan di AlfaCorp dengan ukuran lebih luas dan barang yang lebih bervariasi dan lengkap. Djoko Susanto juga tercatat sebagai penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham MIDI.
Pemegang saham pengendali di MIDI adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan kepemilikan sebanyak 25,77 miliar saham, setara 77,09 persen dari total saham terdaftar.