SMAR merupakan salah satu perusahaan di bawah bendera Sinar Mas Group. Saat ini, SMAR memiliki 136.000 hektare lahan sawit yang 23% adalah milik petani plasma. Selain bergerak di bidang perkebunan, SMAR juga memiliki rantai hilirisasi yang lengkap.
Berdasarkan laman resmi PT SMART Tbk, emiten ini memiliki 16 pabrik CPO, empat pabrik pengolahan inti sawit, empat pabrik rafinasi, dua pabrik biodiesel, dan satu pabrik oleokimia. Produk turunan yang dibuat SMAR antara lain minyak goreng (Filma & Kunci Mas), margarin, shortening, biodiesel, dan produk oleokimia.
Produk-produk olahan CPO dari pabrik-pabrik SMAR ini dijual ke lebih dari 60 negara. Saat ini, rasio PBV SMAR adalah 0,78%, sementara EPS-nya mencapai 1.664,79, dan net profit margin-nya mencapai 6,29%.
4. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO)
Harga SGRO pada perdagangan hari ini ditutup pada level Rp2.010 per saham. Secara tahunan, SGRO pun mengalami tren penurunan dengan persentase 12,61%. Sementara jika ditarik lima tahun ke belakang, SGRO turun 14,10%.
Dalam periode tersebut, SGRO menyentuh titik tertinggi pada Rp2.550 per saham, yakni pada Maret 2019, dan turun di titik terendah pada Rp1.385 per saham pada November 2020.