Sementara PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) berdiri pada 1988, dan merupakan anak usaha dari PT Astra International Tbk (ASII). AALI tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 1997, dan sampai saat ini masyarakat menguasai saham AALI sebesar 20,32%.
Luasan perkebunan yang dikelola AALI mencapai 287.044 hektare yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Dari seluruh luasan itu, 214.815 merupakan perkebunan nukleus, dan sisanya adalah perkebunan plasma.
Bisnis AALI beroperasi mulai dari hulu hingga hilir. Pada sektor hilir, AALI mengoperasikan pabrik pemrosesan minyak sawit lewat anak usahanya, juga pabrik pemrosesan minyak kernel lewat anak usahanya.
Pada 2022, AALI melaporkan laba bersih yang mencapai Rp1,72 triliun, menurun 12,41% dari realisasi laba bersih setahun sebelumnya yang mencapai Rp1,97 triliun. Pada perdagangan sesi kedua hari ini, saham AALI diperdagangkan di harga Rp7.625 per saham.
Meskipun kapitalisasi pasar FAPA lebih besar dibanding AALI, namun luasan lahan perkebunan yang dikelola dan harga saham AALI tercatat lebih tinggi dibanding FAPA.