Seperti yang diketahui, PBV dan PER adalah rasio valuasi yang kerap digunakan untuk melihat mahal atau tidaknya harga suatu saham. PBV menakar valuasi dari nilai buku yang ada dalam tiap lembar saham, sementara PER melihatnya dari laba bersih yang dihasilkan tiap lembar saham.
Dengan harga terkininya, PBV BBCA mencapai 5,02 kali, sementara BBRI dan BYAN mencatatkan PBV masing-masing 2,78 kali dan 22,39 kali. Sehingga, saham-saham ini sudah dijual sekian kali dari harga wajarnya.
Investor menilai saham yang masih diperdagangkan dengan harga masih di bawah PBV atau tak jauh dari PBV, adalah saham-saham yang masih tergolong murah. Saat ini mayoritas saham first liner sudah diperjualbelikan di atas harga wajar.
Namun perlu diingat juga, saham yang dihargai lebih dari nilai wajar, boleh jadi menunjukkan kinerja emiten yang memuaskan, sehingga banyak investor tertarik untuk menanamkan modalnya.
Lantas, dengan kapitalisasi pasar tinggi, apakah masih ada saham first liner termurah 2023 valuasinya bila dibanding dengan saham-saham lain pada tingkatan ‘kasta’ yang sama?