Menurut Rifqi, neraca perdagangan November bisa menjadi sentimen positif untuk IHSG seiring dengan tren ekspor yang mengalami kenaikan menjelang akhir tahun.
"Neraca perdagangan bulan November juga diperkirakan surplus mencapai USD4193 juta atau USD4,19 miliar. Total surplus neraca perdagangan sampai Oktober sudah mencapai USD45,54 miliar," ujarnya.
Sementara itu, terkait sentimen inflasi AS dan meeting The Fed, Rifqi menjelaskan, inflasi AS November diperkirakan kembali turun ke level 7,3% yoy. Turun dari sebelumnya 7,7% yoy. Tren inflasi berpotensi lanjut turun.
"Investor memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps ke level 4,50% pada pertemuan nanti, lebih rendah dari kenaikan-kenaikan sebelumnya sebesar 75 bps," ujarnya.
"Potensi inflasi AS yang terus turun dan kenaikan suku bunga yang diperkirakan melambat akan menjadi sentimen positif bagi IHSG," tegasnya.
Tertopang sentimen-sentimen tersebut, Indo Premier pun merekomendasikan BOW (Buy on Weakness) dan BUY pada saham-saham berikut ini untuk trading dalam sepekan ke depan hingga 16 Desember 2022.