Peningkatan produksi membantu kenaikan penjualan batu bara sebesar 7 persen menjadi 27,5 juta ton pada semester I 2022 dari 25,8 juta ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, lanjut Mahardika, nisbah kupas gabungan perseroan direncanakan mencapai 4,1 kali, di mana pencapaian hingga di semester pertama tahun ini sudah mencapai 3,6 kali.
Sementara produksi dari tambang batubara Kestrel di Australia hingga semester pertama mencapai 3,19 juta ton, tapi angka tersebut tidak termasuk dalam angka panduan produksi perseroan 58 juta ton hingga 60 juta ton.
"Kami juga senantiasa melakukan disiplin biaya dan prudent dalam capital spending atau belanja modal. Target belanja modal tahun ini tetap 300 hingga 450 juta dolar AS," ujar Mahardika.