“Aset yang kami divestasi berhasil meningkatkan nilai perusahaan, mendorong percepatan proyek properti baru dan berhasil memangkas utang perusahaan. Kami bersyukur strategi ini dapat dijalankan dengan sangat baik oleh manajemen APLN," kata Justini.
Sejak 2021 total pinjaman berbunga perusahaan memang terus menurun dari Rp10 triliun menjadi Rp5,5 triliun per September 2025 atau berkurang hingga sekitar Rp4,5 triliun. Salah satu sumber pelunasan utang tersebut berasal divestasi aset strategis yang nilainya tinggi.
Saat ini APLN sedang mengembangkan berbagai proyek properti bernilai tinggi di berbagai kota seperti Podomoro Park Bandung, Bukit Podomoro Jakarta, Podomoro Golf View Cimanggis, Parkland Podomoro Karawang, Podomoro City Deli Medan dan Borneo Bay Residence Balikpapan.
“Pembangunan proyek properti ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk memenuhi kebutuhan rumah nasional dan mendorong bergeraknya ekonomi daerah. APLN akan terus mengoptimalkan setiap potensi pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan properti terbaik dan bernilai tinggi,” katanya.
(Dhera Arizona)