“Kami memperkirakan perubahan (dalam format F&B baru yang direncanakan akan menurunkan beban operasional (opex) tahun fiskal 2025 sebesar Rp66 miliar,” terang riset tersebut.
Prospek Saham MIDI
Dari sisi valuasi, saham MIDI saat diperdagangkan dengan current valuasi price-to-earnings ratio (P/E) per 10 Desember 2024 sebesar 23,46x. CGS menilai angka ini dapat mencapai 19x untuk full-year 2025, lebih rendah dibandingkan proyeksi induknya, AMRT yang berada di 27x.
Sementara itu, CGS menetapkan target harga (TP) MIDI sebesar Rp510, berdasarkan metode Discounted Cash Flow (DCF) yang mengimplikasikan P/E full year 2025 sebesar 24 kali.
“Kami berpendapat potensi kenaikan harga saham MIDI lebih besar karena prospek pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi,” tutur dia.
Sejumlah katalis pertumbuhan datang dari langkah ekspansi di luar Jawa, restrukturisasi Lawson, dan SSSG yang lebih tinggi dari ekspektasi.