Purbaya juga dikenal dengan sikapnya yang pro-growth, suatu sikap yang sangat tepat waktu mengingat perlambatan momentum ekonomi saat ini.
Dalam forum LPS, dia sempat menekankan bahwa target pertumbuhan PDB Indonesia 2026 sebesar 5,4 persen masih dapat dicapai apabila mesin fiskal dan moneter berjalan selaras, memberikan sinyal kemungkinan fokus kebijakan pada dukungan kontra-siklus untuk mendorong pertumbuhan.
BRI Danareksa Sekuritas melihat pergantian ini memicu gejolak di pasar keuangan, dengan rupiah melemah, IHSG turun, dan imbal hasil obligasi naik seiring reaksi investor terhadap berita tersebut.
Pada perdagangan Selasa (9/9/2025), rupiah melemah di Rp16.475 per dolar AS menunjukkan tekanan pasar yang masih berlanjut. BRIDS berpandangan setiap kenaikan imbal hasil obligasi dapat menarik minat pembeli, khususnya dari bank dan dana pensiun.
Meskipun volatilitas pasar kemungkinan masih akan terjadi dalam jangka pendek, situasi ini bisa menciptakan peluang bagi investor, terutama dengan Bank Indonesia (BI) yang berada dalam siklus pelonggaran dan The Fed diperkirakan memangkas suku bunga pekan depan.