IDXChannel—Apa bisnis DMAS? PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) adalah emiten properti dan real estate yang menjalankan bisnis di bidang pengembangan kawasan industri, hunian, dan komersial.
Puradelta Lestari adalah perusahaan yang membangun Kota Deltamas di Cikarang Pusat, sebuah kota mandiri yang 69 persen areanya adalah kawasan industri dan sisanya adalah area hunian serta komersial.
Kota Deltamas dibangun di atas lahan seluas 3.200 hektare. Melansir laman resmi perseroan (4/11/2025), saat ini ada 135 perusahaan beroperasi di kawasan industri milik DMAS, 14 data center, dan 19 cluster hunian.
DMAS adalah perusahaan joint venture antara Sinad Mas Land dan Sojitz Corporation, yang merupakan konglomerat Jepang dengan bisnis di berbagai sektor, yang dibuat . Proyek pengembangan Deltamas dimulai sejak 1993.
Pada periode ini, perseroan mengantongi izin atas pengembangan wilayah seluas 3.000-an hektare di Kabupaten Bekasi.
Pengembangan area hunian mulai dilakukan pada 2002, sementara kawasan industri Greenland International Industrial Center (GIIC) seluas 2.200 hektare mulai dikembangkan pada 2008.
Deltamas dibangun sebagai kota industri mandiri terintegrasi. Kawasannya menawarkan fasilitas dan area produksi untuk pelaku usaha, sekaligus kawasan hunian dan komersial untuk para pekerja di kawasan tersebut.
Deltamas menyediakan fasilitas untuk menunjang kebutuhan hidup pekerja. Mulai dari sekolah dan universitas, rumah sakit, pusat perbelanjaan, kawasan komersial, tempat ibadah, kompleks olahraga, hotel, dan sebagainya.
Sejumlah perusahaan yang telah beroperasi di GIIC antara lain Suzuki Indomobil, Kalbe Group, SGMW Motor Indonesia (Wuling), Mitsubishi, Astra Honda Motor, Hyundai, Kohler, Telkom Data Center, dan sebagainya.
Apa Bisnis DMAS? Informasi Kepemilikan Saham dan Kinerjanya
DMAS mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 29 Mei 2015 dengan melepas 4,81 miliar 4,81 miliar saham di harga penawaran Rp210 per saham. Saat ini DMAS diperdagangkan di kisaran Rp133 per saham.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, per 30 September 2025 pengendali saham DMAS adalah PT Sumber Arusmulia dan Sojitz Corporation dengan kepemilikan masing-masing 27,60 miliar dan 12,04 miliar saham.
Jumlah kepemilikan itu setara dengan 57,28 persen dan 25 persen dari total saham terdaftar. Sedangkan masyarakat (non-warkat) menguasai saham DMAS sebanyak 8,49 miliar atau setara 17,62 persen dari total saham terdaftar.
Adapun penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham DMAS, atau pemilik perusahaan, adalah Sinar Mas Land Ltd. Sumer Arusmulia merupakan perusahaan investasi di bawah Sinar Mas.
Sampai dengan kuartal ketiga 2025, DMAS mencatatkan laba bersih senilai Rp525 miliar, menurun 53,2 persen secara tahunan. Sedangkan pendapatan usahanya tercatat Rp1,7 triliun, turun 53,9 persen.
Sejak awal 2025, harga saham DMAS menurun 10,74 persen.
Itulah informasi singkat tentang apa bisnis DMAS.
(Nadya Kurnia)