Sebaliknya, ketika kondisi perekonomian membaik maka investor akan mengalihkan modalnya ke instrumen investasi yang menawarkan pergerakan harga yang lebih agresif untuk peluang keuntungan yang lebih tinggi.
6. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah tingkat risiko kegagalan pembayaran kredit. Jika risiko kredit suatu negara tinggi, harga obligasinya dapat menurun. Risiko kredit suatu negara dapat dilihat dari rating kreditnya.
Rating kredit suatu negara menunjukkan peluang investasi dan kemampuan bayar pemerintah suatu negara terhadap utang-utang yang dimilikinya. Rating kredit menjadi alat ukur yang digunakan investor untuk mempertimbangkan kelayakan suatu negara untuk dipinjami dana.
Dari faktor-faktor yang dapat memengaruhi harga obligasi ini, dapat disimpulkan bahwa penurunan IHSG tidak memengaruhi penurunan obligasi karena harga lebih dipengaruhi oleh ekspektasi suku bunga. Sebaliknya, gejolak pasar saham justru berpeluang untuk memengaruhi peningkatan harga obligasi.
Itulah penjelasan singkat tentang penyebab obligasi tidak terpengaruh turunnya IHSG.
(Nadya Kurnia)