Dalam 10 bulan terakhir, sektor minyak mentah juga mengalami pukulan akibat pandemi Covid-19, OPEC dan negara-negara mitranya masih mengantongi 7 juta barel per hari dari pasar, sekitar 7 persen dari suplai global.
Hal itu merupakan sebuah pengorbanan, di mana dua anggotanya, Nigeria dan Irak sedang mengalami kesulitan ekonomi ketika ekspor minyak menurun drastis. Namun, dengan kenaikan harga di atas Rp915 ribu per baerl di London telah menopang pendapatan bagi produsen.
Dalam pertemuan yang akan dilakukan pada 4 Maret nanti, pokok bahasan adalah menambah jumlah pasokan minyak mentah ke pasar pada April mendatang. Ada dua keputusan penting yang akan diputuskan.
Pertama, kelompok pertama akan memilih apakah akan memulihkan 5000 ribu barel per hari, kemudian membangkitkan produksi secara bertahap sesuai kesepakatan pada Desember lalu, namun berhenti sementara.
Kedua, Arab Saudi harus menentukan nasib dari pemotongan sukarela ekstra 1 juta barel per hari yang dibuatnya bulan ini dan selanjutnya untuk membantu membersihkan persediaan surplus dengan lebih cepat.