Total aset SIDO juga tercatat turun 12,07% menjadi Rp3,58 triliun per 30 Juni 2022 dari posisi 31 Desember 2021 sebesar Rp4,07 triliun. Ini terjadi seiring penurunan liabilitas 43,59% menjadi Rp337,19 miliar dan penurunan ekuitas 6,64% menjadi Rp3,24 triliun per 30 Juni 2022.
Dalam penjelasan di keterangan tertulis kepada bursa, manajemen SIDO menjelaskan penurunan total liabilitas atau kewajiban secara signifikan tersebut dikontribusikan oleh penurunan utang pajak hingga 86,3% per 30 Juni 2022 dari posisi 31 Desember tahun lalu.
Selain utang pajak, terjadi pula penurunan beban akrual sebesar 64,7% dibandingkan akhir tahun lalu.
Penurunan liabilitas tersebut tentu memberikan sedikit kabar baik buat investor di tengah tertekannya pos laba perusahaan.
Sebagai gambaran, secara rasio solvabilitas, total liabilitas dibandingkan dengan total ekuitas SIDO hanya sebesar 0,10, jauh lebih kecil dari industri 0,72 kali.
Selain itu, SIDO juga tidak memiliki utang bank per 30 Juni 2022.
Valuasi Saham SIDO
Berdasarkan rasio harga saham dibandingkan dengan laba (per saham) SIDO alias price-earnings ratio (PER), saham SIDO saat ini mencatatkan PER 25,58 kali.
Angka tersebut lebih tinggi tinimbang PER industri 14,34 kali.
Sementara, rasio price book value (PBV)--yang membandingkan harga saham terhadap nilai bukunya—SIDO berada di angka 7,04 kali atau jauh lebih tinggi daripada rerata PBV industri (2,38 kali). (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.