sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

ARB Simetris Berlaku Mulai 4 September 2023, Investor Harus Apa?

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
31/08/2023 16:08 WIB
BEI akan melakukan normalisasi batasan persentase auto rejection bawah (ARB) simetris mulai pekan depan.
ARB Simetris Berlaku Mulai 4 September 2023, Investor Harus Apa?
ARB Simetris Berlaku Mulai 4 September 2023, Investor Harus Apa?

IDXChannel - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan normalisasi batasan persentase auto rejection bawah (ARB) simetris mulai pekan depan.

Ini merupakan tahap kedua sekaligus tahapan akhir setelah pada awal Juni lalu ditetapkan ARB sebesar 15 persen.

"BEI akan melakukan implementasi normalisasi atas ketentuan batasan persentase Auto Rejection Bawah Tahap II (Auto Rejection Simetris) yang efektif mulai berlaku per hari Senin, 4 September 2023," tulis BEI dalam pengumumannya, Kamis (31/8/2023).

ARB 35 persen akan berlaku bagi saham dengan rentang Rp50 hingga Rp200 per saham.

Untuk rentang Rp200 sampai Rp5.000 per saham akan diberlakukan ARB 25 persen, sedangkan di atas Rp5.000 per saham akan dikenakan ARB 20 persen. Ini simetris dengan kebijakan auto rejection atas (ARA) sesuai fraksi harga masing-masing.

BEI menilai implementasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan pasar yang telah kembali normal seiring dengan pencabutan status pandemi Covid-19.

Investor Harus Apa?

Praktisi Pasar Modal Investor Academy Indonesia Andre Lukito mengatakan, kebijakan ARB simetris mendorong terbentuknya peluang untuk mencari saham-saham yang memiliki harga lebih murah. Investor diharapkan dapat cerdas dalam mengatur modal investasi.

"Ini justru peluang. Kita bisa dapat diskon saham," kata Andre dalam Webinar Minds Trading Institute bersama Panin Sekuritas, Minggu (4/6/2023).

Andre mengatakan, investor perlu untuk memahami fundamental perusahaan sebelum membeli sahamnya. Manajemen modal dipandang merupakan kunci menghadapi risiko yang timbul saat saham turun belasan persen.

"Money management yang baik, jangan sampai kita gelontorkan uang semuanya dihabiskan ke saham, takutnya di saat lagi turun, enggak punya duit lagi, itu masalah," ujarnya.

Sementara itu, Mentor MINDS Trading Institute Liaw Budi menambahkan bahwa kebijakan ARB simetris justru dapat mengembalikan kebiasaan investasi yang baik, dengan mengedepankan trading plan dan manajemen risiko

"Enggak cuma analisa teknikal saja, ini soal manajemen risiko. Kita bisa beli di low risk (secara teknikal), dan juga perlu untuk (pasang) stop loss, itu bagian dari money management," ucapnya.

(RNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement