IDXChannel - Sejumlah sentimen negatif yang bertebaran masih membayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meski diprediksi cerah pada pembukaan awal pekan ini.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengungkapkan data tenaga kerja dan tingkat pengangguran di Amerika Serikat (AS) yang cukup baik justru dapat melemahkan daya saing Indonesia di mata investor. Hal ini berpotensi memicu pengetatan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia (BI).
"Meski ada sentimen positif dari bursa global, seperti AS, hal ini justru dapat memicu bank sentral untuk lebih mengetatkan kebijakan moneter," ujar Jono, dikutip Senin (11/7/2022).
Selain itu, menurut Jono, kenaikan harga komoditas energi seperti minyak dan batubara juga masih menjadi sentimen yang perlu diperhatikan karena dapat menjadi pemicu kenaikan inflasi.